Semarang, Amanah Bunda – Tantrum seringkali disebut sebagai ledakan emosi, adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku anak yang marah-marah, sering kali melibatkan menangis keras, melempar benda-benda di sekitarnya, atau bahkan berguling di lantai.
Perilaku ini sebenarnya adalah bagian normal dari tahap perkembangan anak, terutama pada anak di bawah usia lima tahun. Tantrum bisa muncul saat anak merasa lelah, lapar, tidak nyaman, atau ketika mereka tidak bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Meskipun tantrum seringkali membuat bunda dan kebanyakan orangtua cemas, sebenarnya tidak perlu khawatir. Ada beberapa strategi yang dapat digunakan untuk menghadapinya. Yuk, bunda kita bahas beberapa strategi dibawah ini.
- Abaikan Sejenak
Salah satu langkah pertama dalam mengatasi tantrum anak adalah memberikan mereka ruang. Bunda perlu menghentikan sementara perhatian yang diberikan kepada anak agar emosi mereka tidak semakin membesar. Penting untuk mencatat bahwa tindakan ini sebaiknya hanya digunakan selama anak tidak berada dalam situasi berbahaya. Oleh karena itu, lebih baik untuk menahan diri sejenak dan kemudian mendekati anak beberapa saat kemudian. - Perhatikan Sikap Agresifnya
Ketika seorang anak sedang mengalami tantrum, mereka mungkin akan menunjukkan perilaku agresif, seperti memukul, melempar benda, atau bahkan menendang. Dalam situasi seperti ini, bunda perlu menangani perilaku tersebut dengan bijak. Penting untuk menjelaskan kepada anak bahwa menyakiti orang lain atau merusak barang adalah perilaku yang tidak diterima.
Namun, berikan penjelasan ini dengan lembut dan gunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak. Penggunaan tindakan keras atau kata-kata kasar bisa berdampak buruk dan menyebabkan trauma emosional pada anak. - Biarkan Anak Meluapkan Emosinya
Terkadang, anak hanya perlu merasakan emosinya dan melepaskannya. Dalam situasi ini, biarkan mereka mengungkapkan kemarahan mereka, selama tidak melibatkan tindakan yang membahayakan diri mereka. Ini adalah cara bagi mereka untuk belajar mengelola emosi mereka dengan baik, sehingga ketika mereka tumbuh besar, mereka dapat mengendalikan diri tanpa harus menghadapi konfrontasi dengan orang tua mereka. - Walaupun Kesa, Bunda Harus Tetap Tenang
Semakin kita kesal, maka tantrum akan kian menjadi-jadi. Bunda harus tetap tenang dan ingatlah bahwa anak seringkali meniru perilaku orangtua mereka. Jika orangtua berteriak saat anak tantrum, anak mungkin akan merespon dengan berteriak pula untuk mencocokkan volume suara. Oleh karena itu, penting untuk menjaga ketenangan dan berbicara dengan tenang ketika menghadapi tantrum anak. - Bantu Anak Melakukan Yang Ingin Dilakukan Atau Yang Tidak Bisa Ia Lakukan.
Terkadang tantrum bisa disebabkan oleh masalah sederhana, seperti kesulitan mengenakan sepatu. Jika ini adalah penyebab tantrum, tanyakan dengan lembut mengapa anak merasa marah dan bantu mereka dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Itulah beberapa tips strategi untuk menghadapi tantrum pada anak. Mulai dari memberikan ruang, menangani perilaku agresif, hingga membantu anak untuk mengatasi masalah yang mungkin mereka hadapi. Jika upaya-upaya ini belum berhasil, cobalah memberikan pelukan erat kepada anak, karena pelukan bisa membantu meredakan emosi yang tengah meluap.
Penting untuk konsultasi dengan professional, mengingat bahwa tidak semua strategi akan cocok untuk setiap anak. Penting juga untuk tetap sabar dan konsisten dalam pendekatan bunda. Dalam beberapa kasus, konsistensi dalam menerapkan strategi ini dapat membantu anak mengatasi tantrum secara bertahap.
Dika
Sumber : Halodoc